Copyright © Putri Chelline Syari
Design by Dzignine
Rabu, 06 November 2013

Tugas Resensi Film Bahasa Indonesia 2


9 Summer 10 Auntumns
Nama   : Putri Chelline Syari
Kelas    : 3EB08
NPM    : 25211638

Film 9 Summers 10 Autumns yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Iwan Setyawan segera tayang di layar lebar. Sebagai salah satu novel terlaris di tahun 2011, menceritakan kisah nyata seorang anak sopir angkot di Batu, Jawa Timur yang hidup dalam keterbatasan ekonomi namun mampu menembus batas mimpi dan berhasil menjadi direktur di perusahaan multinasional di New York, Amerika.

Identitas Film
Sutradara      : Ifa Isfansyah
Produser       : Edwin Nazir
                       Arya Pradana
Penulis          : Ifa Isfansyah
                       Fajar Nugros
                       Iwan Setyawan
Pemeran       : Ihsan Tarore
                       Alex Komang
                       Dewi Irawan
                       Dora Sugandi
                       Hayria Faturrahman
                       Shafil Hamdi Nawara
                       Agni Pratistha
                       Ence Bagus
                       Epy Kusnandar
Studio            : Angka Fortuna Sinema
Tanggal rilis    : 25 April 2013
Bahasa.          : Bahasa Indonesia


Produksi        :  ANGKA FORTUNA SINEMA

Sinopsis
Di kaki Gunung Panderman, di rumah berukuran 6x7 meter, Iwan bermimpi akan membangun kamar di rumah mungilnya. Hidup bertujuh dengan segala sesuatu yang terbatas, membuat ia bahkan tak memiliki kamar sendiri. Bapaknya, sopir angkot yang tak bisa mengingat tanggal lahirnya, sementara ibunya, tidak tamat Sekolah Dasar. Ia tumbuh besar bersama empat saudara perempuan.
Bapak Hasyim (Alex Komang), sopir angkot yang tak tahu tanggal lahirnya. Sementara Ibuk Ngatinah (Dewi Irawan), tidak tamat Sekolah Dasar. Iwan (Ihsan Tarore) tumbuh besar bersama empat saudara perempuannya yakni Mbak Isa (Agni Pratistha), Mbak Inan (Dira Sugandi), Mira (Swasti Nusantari) dan Rini (Ida Ayu Dewi). Mereka tumbuh dalam lima detak jantung, satu hati.
Hidup merantau bukanlah hal yang mudah bagi Iwan yang tidak pernah hidup jauh dari keluarga. Namun perjuangan Bapak dan Ibuk  selalu  menjadi “cambuk” untuk tetap berjuang. Dukungan dan pengorbanan dari keempat saudarinya agar Iwan bisa kuliah pun membekas di benaknya. Pada akhirnya Iwan menyelesaikan pendidikannya di jurusan statistika Institut Pertanian Bogor dengan predikat Cum Laude dan menjadi lulusan terbaik FMIPA IPB.
Meniti karir di salah satu perusahaan multinasional di Jakarta akhirnya membawa Iwan menjadi Direktur di New York, kota gemerlap yang menjadi salah satu pusat dunia, kota yang tidak pernah tidur. Selama 10 tahun di New York, Iwan berjuang untuk menghidupi keluarganya, mengejar impiannya.
Pada akhirnya, Pendidikanlah yang membentangkan jalan keluar dari penderitaan. Dengan kegigihan, anak Kota Apel dapat bekerja di The Big Apple, New York. Sepuluh tahun mengembara di kota paling kosmopolit itu membuatnya berhasil mengangkat harkat keluarga sampai meraih posisi tinggi di salah satu perusahaan top dunia.
Namun, gemerlap lampu-lampu New York tak dapat mengobati kenangan yang getir. Sebuah peristiwa mengejutkan terjadi dan menghadirkan seseorang yang membawanya menengok kembali ke masa lalu. Cinta keluargalah yang menyelamatkan semuanya.
Film 9 Summer’s 10 Autums menjadi film paling ditunggu oleh masyarakat pecinta film Indonesia. Buktinya, teman-teman kami banyak yang ikutan nonton dari kisah yang diangkat dari novel best seller berjudul sama yang juga berdasarkan kisah nyata Iwan Setyawan, si penulisnya sendiri.
Bagi yang belum membaca, tentu menjadi pertanyaan seperti apa filmnya. Apalagi judul yang kurang dipahami dengan menggunakan bahasa asing. Berikut ini kami berikan alasan mengapa anda harus menonton film 9 Summer’s 10 Autums, diantaranya :

Filmnya Inspiratif dari Kisah Nyata
Film tersebut mengambil cerita dari sebuah novel lalu dijadikan film tentu membuat para pembacanya penasaran. Rasa bangga ditonton jutaan orang pasti dirasakan oleh sang penulis. Apalagi kisahnya sendiri sangat inspiratif dan memotivasi. Memang banyak perbedaan dari kisah yang diangkat jika membandingkan novel dan film.
Disini tidak ada yang namanya cerita dibuat-buat semisal anda yang tidak suka dengan cerita hantu. Disini lebih banyak menggambarkan perjuangan Iwan dalam kehidupannya yang sangat keras. siapa pun yang hanya bisa membaca kisah motivasi sebaiknya coba juga filmnya. Karena setting yang dimasukkin lebih bisa dirasakan secara visual.
Semua orang tidak akan menyangka bahwa kehidupan Iwan sangatlah keras di film ini jika melihat Iwan sesungguhnya sekarang. Ayah yang pekerjaannya supir dan berharap banyak pada anak laki-lakinya.

Cocok ditonton anak-anak, remaja dan dewasa
Jangan khawatir apakah film ini harus dewasa atau tidak. Porsi yang tidak banyak menggemborkan kisah asmara ini sangat cocok untuk ditonton semua kalangan termasuk anak-anak namun tetap harus didampingi agar bisa mengarahkan mereka saat bertanya-tanya.
Kisah Iwan yang menderita diwaktu kecil bukan itu yang menjadi rekomendasi untuk ditonton. Tapi, Iwan kecil adalah anak-anak yang memiliki keinginan kuat dalam hal belajar khususnya matematika. Ia memang penakut tapi ia buktikan dengan prestasi.
Tentu kredit title bisa diberikan kepada penonton adalah meski dibalut suasana serba kekurangan dan kerasnya kehidupan, Iwan kecil bisa membuat dunianya yang luar biasa. Yah, itu karena semangat Iwan yang ingin mengubah kehidupan dirinya dan khususnya keluarga. Tekad kuat yang sekarang ini jarang dimiliki banyak orang.

Kisahnya sangat Inspiratif
Dalam film ini, banyak dikisahkan perjuangan Ihsan yang berperan sebagai Iwan dalam kehidupannya sehari-hari. Dimana, sang Ayah ( Alex Komang ) menginginkan anak laki yang berani dan tangguh.
Iwan menyadari itu tidak mudah karena semua kakak dan adiknya adalah perempuan. Waktu demi waktu berlalu, tanpa sadar Iwan berada dititik puncak tertinggi. Karirnya yang luar biasa hebat bagi kami, harus dikubur dalam-dalam. Dalam film ini, Iwan kembali bersama keluarganya dan bahagia.

Jalan Cerita Maju Mundur
Film ini sudah sangat baik mengenai cerita. Film yang ditangani oleh sutradara Ifa Isfansyah, sosok Ayah yang diperankan Alex Komang sangat sangar, pemarah dan tidak kenal ampun khususnya terhadap Iwan.
Alhasil, Iwan kecil menjadi bulan-bulanan bagaimana anak di jaman Iwan itu sangatlah kurang menyenangkan. Beruntungnya dalam film ini, sosok ibu ( Dewi Irawan ) yang lama tak terlihat bermain sangat luar biasa untuk perannya sebagai ibu. Jika anda pernah merasakan kehidupan seperti Iwan, pasti perasaan anda saat nonton film ini sangat galau. Terkadang rindu keluarga terkadang apa yang dilihat itu hampir sama dengan kehidupan kita.
Berdurasi kurang lebih 2 jam, film ini diceritakan secara maju mundur. Dimulai dengan Iwan yang sudah sukses di New York mulai bercerita tentang masa lalunya. Banyak anak banyak rejeki seolah menolak anggapan ini dalam film yang bergenre drama.

Kesimpulan
Yang jelas, film ini sangat rekomendasi untuk ditonton film nya maupun dibaca novelnya. Selain kisah nyata si penulis yang diangkat, film ini banyak memberikan kisah inspiratif bahwa tidak mudah berjuang diantara masalah-masalah yang terjadi disekitar.
Setelah sukses dan berada dipuncak karir juga tidak mudah melepas begitu saja. Sebuah pilihan memang, tapi tentu mendengarkan hati kecil berkata adalah jawaban dari film ini. Siapapun boleh mengambil hikmah dari film ini. Siapapun boleh terinspirasi. Jadi, mari tetap berpegang teguh dengan prinsip hidup untuk memberikan yang terbaik khususnya keluarga.
Kutipan Kak Iwan dalam tiap kata perkata. Perihal suatu kecintaan. Kisah kecintaan pada janji kehidupan yang lebih baik. Kecintaan pada harmoni persaudaraan.
Salah satu perkataannya yang berkesan ialah, “Setiap opportunity itu pasti berada di atas. Maka   dibutuhkan  lompatan yang lebih untuk menggapainya. Dan, lompatan itu adalah Intelektual”. Ia tak sekedar berteori mean ataupun modus, tapi Kak Iwan telah membuktikan semua itu. Nyata! That’s real!. Keretakan perjalanan yang ia ukir bagai relief, hingga sampai akhirnya lulus dan menagih janji perubahan. Menyambut profesi di Nielsen Jakarta, berlanjut ke Danareksa, bahkan terbang ke Amerika dan berjumpa dengan Mbak Ati.
9 Summers 10 Autumns adalah lamanya ia berada di Amerika, dan waktu Kak Iwan meresapi tiap periode hidupnya. “Impian harus menyala dengan apapun yang kita miliki meskipun yang kita miliki tidak sempurna, meskipun retak retak”-9 summers 10 autumns (Kak Iwan Setyawan)- (Arf)
Kekalahan itu mungkin menyakitkan, namun itu adalah kekuatan dari suatu pengalaman

Kekurangan dari film tersebut :
Kalau dilihat dari keseluruhan film nya nyaris tidak terdapat kekurangan sedikit pun. Pemeran Iwan kecil, tampak natural. Akan tetapi tokoh Iwan masih kurang mantap dalam penggambarannya (jika dibandingkan dengan membaca bukunya). Tidak diinformasikannya pekerjaan apa yang Iwan jalani membuat penonton berpikir, pekerjaan apa sebenarnya yg Iwan bangun dari Jakarta hingga menuju New York. Namun saya sadar, pasti ada kode itik, utk tidak menyebutkan brand perusahaan. Pengadegan di kantor dengan rekan kerja wanita, belum digarap dengan baik. Kaku. Dan penggambaran panorama New York yang sibuk dengan segala aktivitasnya yang dijalani oleh tokohnya juga tidak menguatkan hal itu.
Namun sangat salut untuk sutradaranya. karena dapat membuat movie nya secara keseluruhan dengan sangat baik dan nyaris tidak terdapat kekurangan sedikit pun.

Penilaian :
Pastinya saya memberikan film ini 5 bintang.. Kenapa? Ya pastinya karena film ini sangat bisa dijadikan motivasi dan inspirasi bagi banyak orang yang membaca maupun menyaksikan film tersebut.