Copyright © Putri Chelline Syari
Design by Dzignine
Selasa, 06 November 2012

Persiapan Ekonomi Koperasi untuk Menghadapi Era Globalisasi



Sebelum kita memasuki inti dari pembahasannya, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu mengenai globalisasi.
Era globalisasi (kesejagadan) ditandai dengan semakin menyatunya negara-negara di dunia sehingga batas-batas negara dalam arti ekonomi, keuangan, investasi, sumber daya dan informasi semakin kabur.
Globalisasi adalah suatu proses dimana antar individu, antar kelompok dan antar negara saling berintraksi, bergantung, terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara.
Globalisasi di tujukkkan dengan beberapa tanda-tanda yaitu :
1.      Meningkatnya perdagangan global,
2.      Meningkatnya aliran modal internasional (investasi langsung dari luar negeri),
3.      Meningkatnya aliran data lintas atas ( penggunaan internet, satelit komunikasi dan telepon),
4.      Adanya desakan berbagai pihak untuk mengaddili penjahat perang di Mahkamah Kejahatan Internasional (internastional Criminal Court),
5.      Adanya gerakan untuk menyerukan keadilan internasional Meningkatnya pertukaran budaya (cultural exchange).
Pentingnya globalisasi bagi Indonesia, Globalisasi adalah sebuah realita, artinya globalisasi tidak bisa dihindari, dan setiap bangsa atau negara mau tidak mau akan masuk ke dunia yang global yang disebut globalisasi. Salah satu cara negara mempersiapkan diri untuk menghadapi globalisasi adalah dengan membangun sistem pendidikan yang baik yang bertujuan untuk menciptakan SDM-SDM yang berprestasi, tekun, jujur, ulet dan mau belajar terus-menerus demi kemajuan diri, keluarga, masyarakat, serta bangsa dan negaranya. Hukum globalisasi bagi bangsa indonesia yaitu :
1.       apapun yang terjadi di indonesia bisa menimbulkan reaksi di dunia internasional,
2.      apapun yang terjadi di dunia internasional bisa memmengaruhi indonesia.
Baiklah, selanjutnya kita langsung memasuki inti dari pembahasan materi kali ini. Tak dapat ditepis bahwa era globalisasi akan masuk ke Indonesia terutama dibidang perekonomian negara baik makro maupun mikronya.
Dengan globalisasi dan runtuhnya perekonomian sosialis di Eropa Timur serta terbukanya A frika, maka gerakan koperasi di dunia telah mencapai suatu status yang menyatu di seluruh dunia. Dimasa lalu jangkauan pertukaran pengalaman gerakan koperasi dibatasi oleh blok politik / ekonomi, sehingga orang berbicara koperasi sering dengan pengertian berbeda.
Koperasi dunia mulai gelisah dengan proses globalisasi dan liberalisasi ekonomi dimana-mana, sehingga berbagai langkah pengkajian ulang kekuatan koperasi dilakukan. Krisis ekonomi global membawa dampak terhadap perekonomian nasional. Bahkan diberitakan, di sejumlah daerah sektor usaha mikro kecil dan menengah mengalami penurunan omzet ekspor akibat gejolak keuangan dunia. Jika tidak diwaspadai, hal itu akan menggulung potensi ekonomi nasional, khususnya koperasi.
Liberalisasi dan privatisasi ekonomi merupakan inti ekonomi global. Dalam menghadapi ekonomi global, tak ada yang lebih fundamental kecuali upaya untuk mendorong berjalannya tata ekonomi yang menggunakan mekanisme pasar berkeadilan sebagai alat mendistribusikan sumber daya ekonomi secara efisien kepada masyarakat guna mencapai tingkat kemakmuran ekonomi yang tinggi.
Ada 3 kesimpulan Pengembangan Koperasi Menghadapi Tantangan Krisis Ekonomi dalam Era Global :
1.      Bahwa jatuh bangunnya koperasi ada ditangan manajemen (pengurus). Jika koperasi dikelola oleh orang dengan moral, komitmen, serta kemampuan yang memadai, koperasi dapat berjalan dan mendapat kepercayaan dari anggotanya.
2.       maju mundurnya koperasi terletak ditangan anggota. Partisipasi anggota dalam mengerakkan koperasi sangat diperlukan. Tanpa hal tersebut,  kemajuan koperasi tidak dapat tercapai.
3.       koperasi diharapkan meningkatkan perannya dalam pergaulan yang lebih luas terkait dengan peningkatan kulitas kehidupan ekonomi masyarakat.
Paradigma lama bahwa koperasi merupakan usaha kecil marjinal dan terpinggirkan saatnya diubah. Koperasi harus menjadi entity business yang mempunyai muatan sosial. Selain itu, harus mempunyai doktrin, yaitu ideologi koperasi. Koperasi harus menjadi centre of gravity ekonomi nasional yang berpangkal pada kedaulatan ekonomi rakyat.
Rakyat sendiri harus dimampukan mengubah mentalnya dari keinginan menjadi pegawai yang mencerminkan mental inlader kepada mental usahawan yang mandiri, untuk ini peningkatan sumber daya manusia melalui berbagai pendidikan dan pelatihan menjadi penting, karena peningkatan ekonomi rakyat masyarakat adanya mental wiraswasta yang tangguh dan mampu bersaing dalam percaturan bisnis di era pasar bebas.
Meningkatkan kekuatan koperasi diharapkan dapat menjadi mitra bagi kekuatan ekonomi lebih besar. Beberapa industri kecil yang tergabung dalam koperasi jika disatukan akan menjadi kekuatan untuk menunjang industri besar dan maju.
jika sumber daya manusia kita ditingkatkan mutu dan kualitasnya dengan pelatihan kerja, pendidikan manejemen, pendidikan bisnis, pendidikan teknologi dan bahasa asing tidak menutup kemungkinan SDM kita dapat bersaing pada era globalisasi dan menbantu kestabilan ekonomi dengan pendapatan perkapita rata – rata tinggi.
Masalah – masalah pokok yang dihadapi koperasi :
1.            Masalah kelembagaan koperasi :
Ø  Kelembagaan belum sepenuhnya mendukung gerak pengembangan usaha
Ø  Alat perlengkapan organisasi koperasi belum sepenuhnya berfungsi dengan baik

2.            Masalah – masalah dalam usaha koperasi :
Ø  Dalam pelaksanaan usaha, koperasi masih belum sepenuhnya mampu mengembangkan kegiatan di berbagai sektor perekonomian karena belum memiliki kemampuan memanfaatkan kesempatan usaha yang tersedia.
Ø  Belum sepenuhnya tercipta jaringan mata rantai tataniaga yang efektif dan efisien, baik dalam pemasaran hasil produksi anggotanya maupun dalam distribusi bahan kebutuhan pokok para anggotanya.
Ø  Terbatasnya modal yang tersedia khususnya dalam bentuk kredit dengan persyaratan lunak untuk mengembangkan usaha, terutama yang menyangkut kegiatan usaha yang sesuai dengan kebutuhan anggota, di luar kegiatan program pemerintah. Selain itu koperasi masih belum mampu melaksanakan pemupukan modal sendiri yang mengakibatkan sangat tergantung pada kredit dari bank walaupun biayanya lebih mahal.
Ø  Keterbatasan jumlah dan jenis sarana usaha yang dimiliki koperasi dan kemampuan para pengelola koperasi dalam mengelola sarana usaha yang telah dimiliki.
Ø  Terciptanya pola dan bentuk – bentuk kerjasama antara koperasi dengan BUMN dan swasta.
Beberapa hal yang harus diperbaiki dalam koperasi :
1.            Bagaimana fleksibilitas kelembagaan koperasi dalam mengantisipasi dinamika perubahan akibat globalisasi.
2.            Bagaimana pembinaan dan pengembangan manajemen koperasi berdasas pengembangan sistem informasi
3.            Bagaimana memanfaatkan perkembangan informasi teknologi untuk penerangan, penyuluhan, pendidikan dan latihan perkoperasian
4.            Bagaimana pengawasan koperasi dalam era transparasi dan bertanggung jawab
5.            Peningkatan dan pengembangan kesempatan usaha bagi koperasi dalam era pasar bebas.
6.            Bagaimna peningkatan dan pengembangan struktur permodalan
7.            Bagaimanaa peningkatan dan pengembangan kerjasama usaha dalam rangka membangun sistem jaringan usaha yang strategis.
Ada tiga hal perubahan yang perlu dipersiapkan dan diperhatikan koperasi dalam menghadapi tantangan ekonomi global adalah :
1. Pembenahan aspek kelembagaan
Seperti diketahui, kelembagaan koperasi secara garis besar terdiri dari fungsi pengurus, fungsi pengawas, fungsi manajer, dan karyawan koperasi. Dalam praktiknya, koperasi tersebut tumpang tindih. Ada hal-hal yang tidak jelas dan terkait satu sama lain dalam pelaksanaan fungsi-fungsi itu. Akhirnya yang terjadi adalah penyalahgunaan wewenang salah satu pihak untuk memperkaya diri sendiri.
2. Sumber Daya Manusia (SDM)
Sebagai badan usaha yang berbasis pada masyarakat golongan ekonomi lemah, masalah yang umum terjadi pada koperasi adalah keterbatasan dan kelemahan SDM. Tenaga pengelola hanya mengandalkan semangat “pengabdian”, bukan profesionalisme. Karena itu untuk peningkatan SDM perlu diadakan latihan-latihan intensif atau kursus singkat. Selain itu jalur perguruan tinggi perlu digandeng pula. Koperasi perlu mengadakan kerja sama dengan kalangan perguruan tinggi.
3. Sektor modal dan lingkungan
Selama ini koperasi dianaktirikan dalam perekonomian Indonesia. Lembaga perbankan lebih mengutamakan pengucuran kredit untuk para konglomerat. Kolusi dan korupsi yang dilakukan sektor perbankan dan konglomerat menyebabkan sempitnya alokasi kredit untuk koperasi. Penyalahgunaan uang Negara tersebut telah menyebabkan terjadinya konsentrasi penyaluran modal kepada segelintir perusahaan konglomerat. Hal ini makin mempersempit kesempatan koperasi untuk memperoleh modal dari perbankan. Sekarang pemerintah harus mengalihkan perhatian pada koperasi. Alokasi kredit untuk koperasi harus diperbesar. Koperasi harus dipermudah memperoleh pinjaman modal dari bank. Dengan cara demikian koperasi akan berusaha mengejar ketertinggalannya untuk mengurangi makin tajamnnya kesenjangan perekonomian Indonesia.


Sumber :

http://www.smecda.com/deputi7/file_Infokop/reposisi%20koperasi.htm

0 komentar:

Posting Komentar