Sebelum kita memasuki inti dari
pembahasannya, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu mengenai
globalisasi.
Era globalisasi (kesejagadan)
ditandai dengan semakin menyatunya negara-negara di dunia sehingga batas-batas
negara dalam arti ekonomi, keuangan, investasi, sumber daya dan informasi
semakin kabur.
Globalisasi adalah suatu proses
dimana antar individu, antar kelompok dan antar negara saling berintraksi,
bergantung, terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain yang melintasi batas
negara.
Globalisasi di tujukkkan dengan
beberapa tanda-tanda yaitu :
1. Meningkatnya
perdagangan global,
2. Meningkatnya
aliran modal internasional (investasi langsung dari luar negeri),
3. Meningkatnya
aliran data lintas atas ( penggunaan internet, satelit komunikasi dan telepon),
4. Adanya
desakan berbagai pihak untuk mengaddili penjahat perang di Mahkamah Kejahatan
Internasional (internastional Criminal Court),
5. Adanya
gerakan untuk menyerukan keadilan internasional Meningkatnya pertukaran budaya
(cultural exchange).
Pentingnya globalisasi bagi
Indonesia, Globalisasi adalah sebuah realita, artinya globalisasi tidak bisa
dihindari, dan setiap bangsa atau negara mau tidak mau akan masuk ke dunia yang
global yang disebut globalisasi. Salah satu cara negara mempersiapkan diri
untuk menghadapi globalisasi adalah dengan membangun sistem pendidikan yang
baik yang bertujuan untuk menciptakan SDM-SDM yang berprestasi, tekun, jujur,
ulet dan mau belajar terus-menerus demi kemajuan diri, keluarga, masyarakat,
serta bangsa dan negaranya. Hukum globalisasi bagi bangsa indonesia yaitu :
1. apapun yang terjadi di indonesia bisa
menimbulkan reaksi di dunia internasional,
2. apapun
yang terjadi di dunia internasional bisa memmengaruhi indonesia.
Baiklah, selanjutnya kita langsung
memasuki inti dari pembahasan materi kali ini. Tak
dapat ditepis bahwa era globalisasi akan masuk ke Indonesia terutama dibidang
perekonomian negara baik makro maupun mikronya.
Dengan globalisasi dan runtuhnya
perekonomian sosialis di Eropa Timur serta terbukanya A frika, maka gerakan
koperasi di dunia telah mencapai suatu status yang menyatu di seluruh dunia.
Dimasa lalu jangkauan pertukaran pengalaman gerakan koperasi dibatasi oleh blok
politik / ekonomi, sehingga orang berbicara koperasi sering dengan pengertian
berbeda.
Koperasi dunia mulai gelisah dengan
proses globalisasi dan liberalisasi ekonomi dimana-mana, sehingga berbagai
langkah pengkajian ulang kekuatan koperasi dilakukan. Krisis ekonomi global
membawa dampak terhadap perekonomian nasional. Bahkan diberitakan, di sejumlah
daerah sektor usaha mikro kecil dan menengah mengalami penurunan omzet ekspor
akibat gejolak keuangan dunia. Jika tidak diwaspadai, hal itu akan menggulung
potensi ekonomi nasional, khususnya koperasi.
Liberalisasi dan privatisasi
ekonomi merupakan inti ekonomi global. Dalam menghadapi ekonomi global, tak ada
yang lebih fundamental kecuali upaya untuk mendorong berjalannya tata ekonomi
yang menggunakan mekanisme pasar berkeadilan sebagai alat mendistribusikan
sumber daya ekonomi secara efisien kepada masyarakat guna mencapai tingkat
kemakmuran ekonomi yang tinggi.
Ada 3 kesimpulan Pengembangan
Koperasi Menghadapi Tantangan Krisis Ekonomi dalam Era Global :
1. Bahwa
jatuh bangunnya koperasi ada ditangan manajemen (pengurus). Jika koperasi
dikelola oleh orang dengan moral, komitmen, serta kemampuan yang memadai,
koperasi dapat berjalan dan mendapat kepercayaan dari anggotanya.
2. maju mundurnya koperasi terletak ditangan
anggota. Partisipasi anggota dalam mengerakkan koperasi sangat diperlukan.
Tanpa hal tersebut, kemajuan koperasi
tidak dapat tercapai.
3. koperasi diharapkan meningkatkan perannya
dalam pergaulan yang lebih luas terkait dengan peningkatan kulitas kehidupan
ekonomi masyarakat.
Paradigma lama bahwa koperasi
merupakan usaha kecil marjinal dan terpinggirkan saatnya diubah. Koperasi harus
menjadi entity business yang mempunyai muatan sosial. Selain itu, harus
mempunyai doktrin, yaitu ideologi koperasi. Koperasi harus menjadi centre of
gravity ekonomi nasional yang berpangkal pada kedaulatan ekonomi rakyat.
Rakyat sendiri harus dimampukan
mengubah mentalnya dari keinginan menjadi pegawai yang mencerminkan mental
inlader kepada mental usahawan yang mandiri, untuk ini peningkatan sumber daya
manusia melalui berbagai pendidikan dan pelatihan menjadi penting, karena
peningkatan ekonomi rakyat masyarakat adanya mental wiraswasta yang tangguh dan
mampu bersaing dalam percaturan bisnis di era pasar bebas.
Meningkatkan kekuatan koperasi
diharapkan dapat menjadi mitra bagi kekuatan ekonomi lebih besar. Beberapa
industri kecil yang tergabung dalam koperasi jika disatukan akan menjadi
kekuatan untuk menunjang industri besar dan maju.
jika sumber daya manusia kita
ditingkatkan mutu dan kualitasnya dengan pelatihan kerja, pendidikan manejemen,
pendidikan bisnis, pendidikan teknologi dan bahasa asing tidak menutup
kemungkinan SDM kita dapat bersaing pada era globalisasi dan menbantu
kestabilan ekonomi dengan pendapatan perkapita rata – rata tinggi.
Masalah – masalah pokok yang
dihadapi koperasi :
1.
Masalah kelembagaan koperasi :
Ø Kelembagaan
belum sepenuhnya mendukung gerak pengembangan usaha
Ø Alat
perlengkapan organisasi koperasi belum sepenuhnya berfungsi dengan baik
2.
Masalah – masalah dalam usaha koperasi :
Ø Dalam
pelaksanaan usaha, koperasi masih belum sepenuhnya mampu mengembangkan kegiatan
di berbagai sektor perekonomian karena belum memiliki kemampuan memanfaatkan
kesempatan usaha yang tersedia.
Ø Belum
sepenuhnya tercipta jaringan mata rantai tataniaga yang efektif dan efisien,
baik dalam pemasaran hasil produksi anggotanya maupun dalam distribusi bahan
kebutuhan pokok para anggotanya.
Ø Terbatasnya
modal yang tersedia khususnya dalam bentuk kredit dengan persyaratan lunak
untuk mengembangkan usaha, terutama yang menyangkut kegiatan usaha yang sesuai
dengan kebutuhan anggota, di luar kegiatan program pemerintah. Selain itu
koperasi masih belum mampu melaksanakan pemupukan modal sendiri yang
mengakibatkan sangat tergantung pada kredit dari bank walaupun biayanya lebih
mahal.
Ø Keterbatasan
jumlah dan jenis sarana usaha yang dimiliki koperasi dan kemampuan para
pengelola koperasi dalam mengelola sarana usaha yang telah dimiliki.
Ø Terciptanya
pola dan bentuk – bentuk kerjasama antara koperasi dengan BUMN dan swasta.
Beberapa hal yang harus diperbaiki
dalam koperasi :
1.
Bagaimana fleksibilitas kelembagaan
koperasi dalam mengantisipasi dinamika perubahan akibat globalisasi.
2.
Bagaimana pembinaan dan pengembangan
manajemen koperasi berdasas pengembangan sistem informasi
3.
Bagaimana memanfaatkan perkembangan
informasi teknologi untuk penerangan, penyuluhan, pendidikan dan latihan
perkoperasian
4.
Bagaimana pengawasan koperasi dalam era
transparasi dan bertanggung jawab
5.
Peningkatan dan pengembangan kesempatan
usaha bagi koperasi dalam era pasar bebas.
6.
Bagaimna peningkatan dan pengembangan
struktur permodalan
7.
Bagaimanaa peningkatan dan pengembangan
kerjasama usaha dalam rangka membangun sistem jaringan usaha yang strategis.
Ada tiga hal perubahan yang perlu
dipersiapkan dan diperhatikan koperasi dalam menghadapi tantangan ekonomi
global adalah :
1. Pembenahan aspek kelembagaan
Seperti diketahui, kelembagaan
koperasi secara garis besar terdiri dari fungsi pengurus, fungsi pengawas,
fungsi manajer, dan karyawan koperasi. Dalam praktiknya, koperasi tersebut
tumpang tindih. Ada hal-hal yang tidak jelas dan terkait satu sama lain dalam
pelaksanaan fungsi-fungsi itu. Akhirnya yang terjadi adalah penyalahgunaan
wewenang salah satu pihak untuk memperkaya diri sendiri.
2. Sumber Daya Manusia (SDM)
Sebagai badan usaha yang berbasis
pada masyarakat golongan ekonomi lemah, masalah yang umum terjadi pada koperasi
adalah keterbatasan dan kelemahan SDM. Tenaga pengelola hanya mengandalkan
semangat “pengabdian”, bukan profesionalisme. Karena itu untuk peningkatan SDM
perlu diadakan latihan-latihan intensif atau kursus singkat. Selain itu jalur
perguruan tinggi perlu digandeng pula. Koperasi perlu mengadakan kerja sama
dengan kalangan perguruan tinggi.
3. Sektor modal dan lingkungan
Selama ini koperasi dianaktirikan
dalam perekonomian Indonesia. Lembaga perbankan lebih mengutamakan pengucuran
kredit untuk para konglomerat. Kolusi dan korupsi yang dilakukan sektor
perbankan dan konglomerat menyebabkan sempitnya alokasi kredit untuk koperasi.
Penyalahgunaan uang Negara tersebut telah menyebabkan terjadinya konsentrasi
penyaluran modal kepada segelintir perusahaan konglomerat. Hal ini makin
mempersempit kesempatan koperasi untuk memperoleh modal dari perbankan.
Sekarang pemerintah harus mengalihkan perhatian pada koperasi. Alokasi kredit
untuk koperasi harus diperbesar. Koperasi harus dipermudah memperoleh pinjaman
modal dari bank. Dengan cara demikian koperasi akan berusaha mengejar
ketertinggalannya untuk mengurangi makin tajamnnya kesenjangan perekonomian
Indonesia.
Sumber :
http://www.smecda.com/deputi7/file_Infokop/reposisi%20koperasi.htm
0 komentar:
Posting Komentar