Manajemen keuangan
adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan,
pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu
organisasi atau perusahaan.
.
1. Peran
dan tanggung jawab manajer keuangan
Ø Penganggaran modal
Adalah proses identifikasi,
evaluasi, dan implementasi dari kesempatan yang ada.
Motif-motif yang sering dipakai orang dalam penggunaan penganggaran modal :
>. Expansi (perluasan) ; untuk membuka cabang. Dalam investasi awal diperlukan modal yang cukup besar.
>. Replacement (penggantian); mengganti sesuatu yang sudah usang menjadi baru.
>. Renewal (pembaharuan); tambal sulam
Lain-lain; mau dijadikan paten, trademark (dalam aktiva yang tidak berwujud).
Motif-motif yang sering dipakai orang dalam penggunaan penganggaran modal :
>. Expansi (perluasan) ; untuk membuka cabang. Dalam investasi awal diperlukan modal yang cukup besar.
>. Replacement (penggantian); mengganti sesuatu yang sudah usang menjadi baru.
>. Renewal (pembaharuan); tambal sulam
Lain-lain; mau dijadikan paten, trademark (dalam aktiva yang tidak berwujud).
·
Tata cara dalam membuat membuat
penganggaran modal :
A.Membuat proposal : biaya yang diperlukan apa saja.
B.Review dan analisa.
C.Membuat keputusan apakah penganggaran modal tersebut layak atau tidak.
D.Implementasi
E.Mengumpulkan umpan balik atau feedback
A.Membuat proposal : biaya yang diperlukan apa saja.
B.Review dan analisa.
C.Membuat keputusan apakah penganggaran modal tersebut layak atau tidak.
D.Implementasi
E.Mengumpulkan umpan balik atau feedback
Ø Penggolongan investasi aktiva tetap dan pemilihan
alternatif
Aktiva tetap /aktiva ttidak lancar
(fixed assets) dalah kekayaan perusahaan yang pemakaiannya dalam waktu lama
(lebih dari satu periode akuntansi) Aktiva tersebut digunakan sendiri dalam
kegiatan normal perusahaan serta mempunyai nilai material.
Aktiva tetap terdiri sbb :
1. Tanah
2. Gedung atau bangunan
3. Mesin-mesin
4. Kendaraan
5. Peralatan
1. Tanah
2. Gedung atau bangunan
3. Mesin-mesin
4. Kendaraan
5. Peralatan
Ø
Metode penilaian investasi
Pada umumnya ada beberapa metode
yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian investasi. Metode
tersebut antara lain metode average rate of return, payback, net present value
(NPV), internal rate of return (IRR) dan metode profitability index.
Ø
Arus kas masuk
Menurut pernyataan standar akuntansi
Keuangan (PSAK) No. 2, laporan arus kas adalah memberi informasi histories
mengenai perubahan kas dan setara kas dari laporan arus kas yang
mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas investasi, maupun pendanaan
(financing) selama suatu periode akuntansi.
Ø
Metode Average Rate of return
Metode ini mengukur berapa tingkat
keuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatu investasi. Angka yang digunakan
adalah laba setelah pajak dibandingkan dengan total atau average investement.
Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam prosentase. Angka ini kemudian dibandingkan
dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan.
Metode ini tidak kami gunakan karena mengabaikan konsep nilai waktu uang. Konsep laba yang digunakan adalah konsep akuntansi dan bukan kas, padahal kas adalah hal yang sangat penting.
Catatan : kas masuk dan keluar tidak selalu terjadi sesuai dengan pengakuan biaya dan penghasilan.
Metode ini tidak kami gunakan karena mengabaikan konsep nilai waktu uang. Konsep laba yang digunakan adalah konsep akuntansi dan bukan kas, padahal kas adalah hal yang sangat penting.
Catatan : kas masuk dan keluar tidak selalu terjadi sesuai dengan pengakuan biaya dan penghasilan.
Ø Metode masa pengembalian investasi
Metode ini mencoba mengukur seberapa
cepat investasi bisa kembali, karenanya dasar yang digunakan adalah aliran kas,
bukan laba. Namun problem utamanya adalah sulitnya menentukan periode payback
maksimum yang disyaratkan, untuk dipergunakan sebagai angka pembanding. Dalam
prakteknya, yang dipergunakan adalah payback umumnya dari perusahaan-perusahaan
yang sejenis.
Kelemahan lain dari metode ini adalah diabaikannya nilai waktu uang dan diabaikannya aliran kas setelah periode payback. Akhirnya kelemahan pertama diatasi oleh metode Discounted Cash Flow. Misalnya proyek A dengan investasi 20 juta, dengan usia ekonomis 6 tahun, memiliki aliran kas 6.5 juta per tahun. Proyek B dengan investasi 20 juta juga, usia ekonomis 10 tahun, aliran kas 6 juta per tahun. Tingkat bunga yang dianggap relevan adalah 10 %. Maka dalam waktu kurang 4 tahun, investasi A akan kembali, sedangkan B membutuhkan waktu lebih 4 tahun. Namun secara total investasi B akan memberikan tambahan kas yang lebih banyak (karena usia ekonomis yang lebih lama). Jadi dengan DCF ini hanya menyelesaikan masalah diabaikannya niai waktu uang saja, tetapi belum dapat mengatasi masalah diabaikannya aliran kas setelah periode payback. Namun demikian cara ini tetap populer digunakan, namun hanya sebagai pelengkap penilaian investasi saja, terutama untuk perusahaan yang menghadapi problem likuiditas atau kelancaran keuangan jangka pendek.
Kelemahan lain dari metode ini adalah diabaikannya nilai waktu uang dan diabaikannya aliran kas setelah periode payback. Akhirnya kelemahan pertama diatasi oleh metode Discounted Cash Flow. Misalnya proyek A dengan investasi 20 juta, dengan usia ekonomis 6 tahun, memiliki aliran kas 6.5 juta per tahun. Proyek B dengan investasi 20 juta juga, usia ekonomis 10 tahun, aliran kas 6 juta per tahun. Tingkat bunga yang dianggap relevan adalah 10 %. Maka dalam waktu kurang 4 tahun, investasi A akan kembali, sedangkan B membutuhkan waktu lebih 4 tahun. Namun secara total investasi B akan memberikan tambahan kas yang lebih banyak (karena usia ekonomis yang lebih lama). Jadi dengan DCF ini hanya menyelesaikan masalah diabaikannya niai waktu uang saja, tetapi belum dapat mengatasi masalah diabaikannya aliran kas setelah periode payback. Namun demikian cara ini tetap populer digunakan, namun hanya sebagai pelengkap penilaian investasi saja, terutama untuk perusahaan yang menghadapi problem likuiditas atau kelancaran keuangan jangka pendek.
Ø Metode net present value
Metode Net
Present Value adalah selisih uang yang diterima dan uang yang dikeluarkan
dengan memperhatikan time value of money. Gunakan rumus time value of money
yang present value untuk mengetahui nilai uang saat ini. Oleh karena uang
tersebut akan diterima di masa depan, kita harus mengetahui berapa nilainya
jika kita terima sekarang. Jika selisihnya positif maka bisnis tersebut
diterima. JIka negative, bisnis tersebut tidak layak. Jika 0, bisnis tetap
dijalankan jika bisnis tersebut digunakan untuk kepentingan public. NPV semakin
besar semakin layak. Untuk independent projects pilih yang positif. Untuk
mutually eksklusif pilih yang positifnya paling besar.
Ø Metode Profitability index
Metode ini
menghitung perbandingan antara nilai arus kas bersih yang akan datang dengan
nilai investasi yang sekarang. Profitability Index harus lebih besar dari 1
baru dikatakan layak. Semakin besar PI, investasi semakin layak.
Ø Metode internal rate of return
Metode Internal
Rate of Return adalah adopsi dari NPV. Satuannya menggunakan %. Tingkat bunga
dimana arus kas masuk yang sudah di-presentvaluekan = Initial Investment-nya.
IRR > K diterima, IRR < K ditolak. Semakin besar IRR, proyek semakin
layak.
2. Perencanaan keuangan
Ø Mengapa perusahaan membutuhkan dana
Setiap
perusahaan membutuhkan dana untuk tetap beroperasi, karena kegagalan dalam
membayar pemasok dapat dapat membuat bangkrutnya usaha. Manajer harus dapat
membedakan dua jenis pengeluaran :
• Pengeluaran
Jangka Pendek (Short Term / Operatinge Xpenditures)
• Pengeluran
Jangka Panjang (Long Term / Capital Xpenditures)
Ø Pembiayaan perusahaan
Untuk memenuhi kebutuhan akan
pengeluaran jangka pendek dan jangka panjang, perusahaan membutuhkan dana yang
tidak saja dapat dipenuhi oleh kemampuan modal awal dari pemilik serta
kemampuannya dalam menghasilkan laba tetapi juga dana dari luar perusahaan
seiring dengan perkembangan kemajuan perusahaannya.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_keuangan
http://fachrurrozyezy740.blogspot.com/2010/11/manajemen-keuangan-perusahaan.html
www.google.com
www.wikipedia.indonesia.com
0 komentar:
Posting Komentar