Copyright © Putri Chelline Syari
Design by Dzignine
Jumat, 06 Januari 2012

Tanggung jawab sosial suatu bisnis


1.      Benturan dengan kepentingan masyarakat

Proses produksi seringkali menyebabkan benturan kepentingan (masyarakat dengan perusahaan). Terjadi pada berbagai tingkat perusahaan (besar, menengah, maupun kecil). Benturan ini kerap kali terjadi karena perusahaan menimbulkan polusi.
      Klasifikasi Aspek Pendorong Tanggung Jawab Sosial.
Untuk menjalankan tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk mengindahkan etika bisnis. Berikut adalah hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis :
1. Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat. Kendala yang akan sering dihadapi
           adalah adanya biaya tambahan yang kadang cukup besar bagi perusahaan.
2. Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa,
karsa, dan karya yang ikut mendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur.

2.      Dorongan tanggung jawab social

Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis adalah penerapan manajemen orientasi kemanusian. Kegiatan intern yang muncul bersifat sangat kaku, keras, saklek, birokratik, dan otoriter. Prosedur administrasi serta jenjang kewenangan yang berbelit-berbelit sering menyebabkan tekanan batin bagi para pebisnis maupun pihak lain yang berhubungan kurang manusiawi pun kerap terjadi antara perusahaan dengan pihak luar (pelanggan, masyarakat umum).
Manfaat penerapan manajemen orientasi kemanusiaan adalah akan menimbulkan hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antara pelaku bisnis dan pihak luar secara rinci, seperti:
Peningkatan moral kerja karyawan yang berdampak pada membaiknya semangat dan produktivitas kerja
Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen partisipasif.
Penurunan tingkat ketidakhadiran karyawan karena kenyaman kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
Peningkatan mutu produksi yang diadakan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
Kepercayaan konsumen yang meningkatkan dan merupakan dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan.

3.      Etika bisnis

Etika bisnis kadang-kadang disebut etika  manajemen merupakan penerapan standar moral kedalam kegiatan bisnis. Etika bisnis mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang menginvestasikan uangnya dalam perusahaan, konsumen, pegawai, kreditur dan pesaing.
·         Hubungan antara bisnis dengan konsumen
Bentuk hubungan antara perusahaan bisnis dengan konsumen yang terjalin dengan baik, sehingga terbentuk suatu keharmonisan. Bisnis yang berlaku jujur terhadap konsumen, dan tidak memanfaatkan konsumen.
·         Hubungan dengan karyawan
Bentuk hubungan ini meliputi : penerimaan (recruitment), latihan (training), promosi, transfer, demosi maupun pemberhentian (termination). Dimana semua bentuk hubungan tersebut harus dijalankan secara objektif dan jujur.
·         Hubungan antar bisnis
Merupakan hubungan yang terjadi diantara perusahaan, baik perusahaan kolega, pesaing, penyalur, grosir maupun distributornya.
·         Hubungan dengan investor
Pemberian informasi yang benar terhadap investor maupun calon investor   merupakan bentuk hubungan ini. Sehingga dapat menghimdari pengambilan keputusan          yang keliru. Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan.
·         Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan
hubungan dengan lembaga keuangan, terutama jawatan pajak pada umumnya merupakan hubungan yang bersifat financial, berkaitan dengan penyusunan Laporan Keuangan.

4.      Bentuk-bentuk tanggung jawab sosial suatu bisnis

semakin tinggi tingkat kepedulian sosial suatu bisnis maka semakin meningkat pula pelaksanaan praktek bisnis etik dalam masyarakat.
Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di indonesia adalah sebagai berikut :
·         pelaksanaan hubungan industrial pancasila (HIP)
Kesepakatan Kerja Bersama ( KKB ) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusahan dengan karyawannya dan dituangkan dalam buku. Dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing pihak. Beberapa contoh hak karyawan adalah cuti, tunjangan hari raya,dan pakaian kerja.
·         dampak lingkungan (AMDAL)
Penanganan limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga lingkungan.
·         penerapan prinsip kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
            Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan mempergunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan, seperti topi pengaman,masker pelindung maupun pakaian khusus lainnya. Hal ini dilakukan karena keselamatan pekerja juga merupakan tanggung jawab suatu perusahaan, dan yang harus diingat adalah pekerja merupakan asset perusahaan.
·         perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik masyarakat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil disekitarnya yang berfungsi sebagai plasma.
·         system Bapak Angkat dan anak angkat
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja. Sehingga antara mereka terbinalah hubungan kerja yang menuntut profesionalisme dan tanggung jawab sosial. Terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha besar, maka dari itu dibutuhkan kesadaran tinggi akan tanggng jawab dalam pelaksanaannya.


Sumber:
www.google.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan
http://kikirizkiyah.wordpress.com/2010/11/22/tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis/
http://nindysintya.wordpress.com/2010/11/22/tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis/

0 komentar:

Posting Komentar